Selasa, 18 Oktober 2011

Dana Perawatan Drainase Kota Bekasi Hanya 1 Milyar

Portal Kita - Bekasi.   Kepala bidang Tata Air Dinas Bina Marga dan Tata Kelola Air (Disbinamarta) Kota Bekasi, Yurizal, mengeluhkan dana perawatan dan pembersihan, drainase dan kali kecil di Kota Bekasi hanya 1 Milyar rupiah per tahun.
Dari anggaran dana APBD tahun 2011 yang jumlahnya mencapai 40 Milyar, dana perawatan dan pembersihan drainase  dan kali kecil hanya 1 Milyar rupiah saja . "Padahal pihak kami mengajukan anggaran sebesar 8 Milyar rupiah untuk perawatan dan pembersihan drainase dan kali kecil," ungkap Yurizal kepada wartawan di kantornya di Pengasinan, Kamis (28/4).
Menurut Yurizal, perawatan drainase dan kali kecil seharusnya dioptimalkan, karena aliran-aliran tersebut rawan menyebabkan banjir.
Yurizal menambahkan, kondisi topografi Kota Bekasi yang cenderung datar, menyebabkan semua titik di Kota Bekasi rawan banjir.Titik paling rawan adalah daerah bantaran kali Bekasi. "Sebenarnya, pengelolaan Bendungan Bekasi bukan tanggungjawab kami, Bendungan Kali Bekasi sudah menjadi tanggung jawab Kementrian Pekerjaan Umum," tambah Yurizal.
Namun karena banyak warga Bekasi yang tinggal di daerah bantaran kali Bekasi, maka kami tetap menurunkan dana untuk perawatan Bendungan kali Bekasi. Tahun 2010 lalu, Bendungan Kali Bekasi mendapatkan dana bantuan dengan total 10 Milyar rupiah untuk pembuatan tanggul di sepanjang bantaran kali Bekasi.
Dana 10 milyar rupiah tersebut didapatkan dari dana pemerintah provinsi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dan APBD Kota Bekasi.
Yurizal menambahkan, saat ini masih ada sekitar 25 titik banjir paling rawan. "Kami menargetkan, tiap tahunnya kami dapat mengurangi banjir di lima titik," ungkap Yurizal. Tahun 2010, Disbinamarta sudah berhasil mengurangi banjir di lima titik.
"Tahun lalu, kami sudah berhasil mengadakan dua pompa air di Rawa Tembaga," ungkap Yurizal. Dua pompa tersebut sudah banyak memberikan manfaat untuk sepuluh perumahan ang rawan banjir. Namun, dua pompa tersebut masih kurang, karena jika dua-duanya bekerja air yang bisa dipompa adalah 3000 liter per detik.
Untuk bisa benar-benar memompa air dengan cepat saat air sungai tinggi dan berpotensi menyebabkan banjir, Kali Rawa Tembaga masih membutuhkan dua unit pompa air permanen lagi.
"Untuk pengadaan dua pompa air permanen lagi, kami membutuhkan dana 7,1 Milyar rupiah," terang Yurizal. Tahun ini, pihaknya berencana menambah dua unit pompa air permanen lagi.
Untuk pompa air mobile, Disbinamarta sudah mempunyai tiga unit. Kebutuhan pompa air mobile tersebut  sebenarnya masih sangat kurang, namun adanya tiga unit tersebut sudah sangat membantu.
Yurizal juga mengungkapkan penyesalannya karena tingkat kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah di sungai masih sangat rendah. "Pembersihan sampah dan pengerukan sedimen juga membutuhkan dana yang tidak sedikit, setidaknya jika masyarakat tidak membuang sampah di sungai dapat meringankan kerja dinas, terlebih semuanya juga untuk kebaikan masyarakat agar warga tidak kebanjiran," tutp Yurizal. [Ch]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar