Selasa, 18 Oktober 2011

Sistem Drainase Kota - Presentation Transcript

  1. Sistem Drainase Kota Dalam Rangka Percepatan Pengurangan Luas Areal Tergenang di Kawasan Strategis Perkotaan www.Sanitasi.Net
  2. Daftar Istilah (1)
    • Saluran terbuka primer, sekunder, dan tersier adalah saluran terbuka yang menerima aliran air hujan dari kumpulan saluran sekunder di sebelah hulu dan membuang ke badan air yang dapat berupa sungai, waduk, kolam atau laut.
    • Saluran tertutup merupakan bagian dari saluran sistem drainase yang pada kawasan tertentu, tanah permukaannya tidak memungkinkan dibuat saluran terbuka.
    • Waduk/Situ/Kolam Retensi adalah suatu bentuk penampungan air yang dibedakan berdasarkan besarnya.
    • Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah istilah geografi menenai sebatang sungai, anak sungai dan area tanah yang dipengaruhinya.
  3. Daftar Istilah (2)
    • Pintu Air adalah merupakan bangunan pelengkap dari saluran atau bangunan persilangan, kolam retensi dan bangunan bagi.
    • Pompa digunakan untuk memindahkan air dari satu tempat ke tempat lain yang tidak mungkin dilakukan dengan sistem gravitasi.
    • Bangunan Persilangan untuk saluran drainase adalah gorong-gorong dan siphon (untuk drainase perkotaan) serta talang (drainase non-perkotaan) dan jembatan yang merupakan bagian dari jalan.
    • Polder adalah sekumpulan dataran rendah yang membentuk kesatuan hidrologis artifisial yang dikelilingi oleh tanggul.
    • Sarana dan Prasarana Drainase adalah semua peralatan dan bangunan penunjangnya, yang berfungsi dalam jaringan drainase.
  4. PROFIL SARANA DAN PRASARANA DRAINASE
    • Sistem Drainase Kota
  5. Komponen Sarana dan Prasarana Jaringan Drainase
  6. Saluran Terbuka
    • Saluran terbuka adalah saluran yang menerima aliran air hujan dari kumpulan saluran di sebelah hulu dan membuangnya ke badan air.
  7. Saluran Terbuka Primer dan Sekunder
    • Ukuran saluran tidak dapat distandardisasi, sebab tergantung pada besar kecilnya DAS.
    • Ukuran penampang salurantidak dapat distandardisasi karena tergantung pada:
      • Luas daerahpengalirannya
      • Periode ulang (return period)
      • Intensitas curah hujan
      • Tata guna lahan
      • Bentuk daerah pengaliran
    • Bentuk penampang
      • Trapesium
      • Segi Empat
  8. Saluran Terbuka Tersier
    • Saluran tersier adalah saluran yang menerima aliran dari rumah-rumah sekitar saluran dan mengalirkan alirannya ke saluran sekunder.
    • Saluran ini juga merupakan saluran kiri dan kanan jalan.
    • Saluran ini dapat distandardisasi dengan ukuran tergantung dari daerah pengeliran saluran/jalan.
  9. Saluran Tertutup
    • Saluran tertutup adalah saluran sistem drainase pada daerah tertentu yang tanah permukaannya tidak memungkinkan untuk dibuat saluran terbuka.
  10. Waduk/Situ/Kolam Retensi
    • Waduk/Situ/Kolam Retensi dalam kota fungsi sebagai:
      • Dapat mengurangi besarnya debit aliran (run off) di saluran
      • Dapat menjadi tempat rekreasi masyarakat
  11. Pintu Air
    • Pintu Air merupakan pelengkap dari saluran atau bangunan persilangan, kolam retensi dan bangunan bagi.
    • Pintu Air umumnya dipasang pada
      • inlet siphon
      • Inlet dan outlet kolam retensi
      • di ujung saluran yang berhubungan dengan badan air
  12. Pompa
    • Pompa dipakai untuk memindahkan air pada saluran atau kolam retensi ke badan air yang tidak mungkin mengalir secara “gravitasi”.
    • Termasuk di dalam fasilitas pompa adalah:
      • Rumah pompa
      • Genset beserta rumahnya
      • Perlengkapan lainnya
  13. Bangunan Persilangan
    • Bangunan persilangan untuk saluran drainase perkotaan terdiri dari gorong-gorong dan siphon.
    • Fasilitas yang harus ada pada bangunan persilangan antara lain:
      • Saringan sampah di mulut saluran sebelah hulu siphon
      • Pintu Air di inlet
      • Saluran Penenang Hulu (outlet) yang berfungsi menenangkan aliran agar sedimen mengendap di tempat tersebut
      • Kolam Penenang Hilir sebagai peredam energi kecepatan yang keluar dari dalam gorong-gorong.
      • Papan Duga Air (staf gauge) berfungsi untuk mengetahui naik-turunnya permukaan air.
  14. Komponen Sistem Pengelolaan Drainase No. Komponen Sarana dan Prasarana 1. Sarana Jaringan Drainase Bantaran kali/saluran Penyaring sampah Gorong-gorong Bangunan terjun Out fall 2. Bangunan Pengendali Aliran Pintu Air Tanggul Banjir Saluran Pembagi Pengukur Ketinggian Air 3. Sistem Pemompaan (jika permukaan air di hilir lebih tinggi dari aliran drainase) Rumah Pompa Polder Depont bengkel Rumah Genset 4. Operasi dan Pemeliharaan Kendaraan /Truk Alat-alat Berat Peralatan lain-lain 5. Jasa Studi dan Disain,Supervisi, pembebasan lahan, dll Manajemen Proyek Konsultan Teknik
  15. PENANGANAN MASALAH GENANGAN
    • Sistem Drainase Kota
  16. Penanganan Genangan
  17. Penanganan Permasalahan Genangan pada Drainase yang Ada
  18. Penanganan Permasalahan Genangan pada Kawasan Baru Perkotaan
  19. Kolam Retensi, Pompa, Tanggul
  20. Polder Tawang, Semarang
  21. Sumber Referensi
    • Biaya Spesifik Investasi Drainase, Subdit Investasi PLP, Direktorat Pengembangan PLP, Ditjen Cipta Karya, Kementrian pekerjaan Umum. 

    sumber : http://www.slideshare.net/metrosanita/sistem-drainase-kota-7891640

Tidak ada komentar:

Posting Komentar